Komisi V Tinjau Pelayanan Bagasi Bandara Kualanamu, Medan
Maksud kunjungan kerja spesifik ini melihat secara langsung pelayanan ground handling terutama yang terkait dengan pelayanan dan fasilitas bagasi di Bandara Internasional Kualanamu dan menyerap aspirasi dari operator pengelola bandara dan masyarakat terkait pelayanan secara umum.
"Saat ini kami memfokuskan pada aspek penanganan bagasi karena banyak kejadian pencurian bagasi di bandara Indonesia," jelas Yudi kepada Parle.
Permasalahan ini, menurut politisi PKS disebabkan rendahnya tingkat keamanan di bandara asal atau tujuan, dan rendahnya pengawasan maskapai penerbangan sebagai penanggungjawab pengangkut karena pengurusan ground handling yang biasanya diserahkan kepada pihak ketiga.
Oleh karena itu, Komisi V DPR meminta kepada Angkasa Pura II dan Maskapai Penerbangan untuk melakukan pengawasan secara berkala terhadap semua operator di bandara.
Kasus pembongkaran dan kehilangan bagasi penumpang dilakukan secara sistematis yang menandakan bahwa kasus ini bukan hanya sekedar sindikat kejahatan biasa tetapi sudah masuk dalam kategori mafia di bandara yang akan merusak citra dunia penerbangan Indonesia, ungkap Yudi.
"Alhamdulillah...penanganan bagasi yang diselenggarakan oleh Angkasa Pura II di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara telah menggunakan otomatisasi pengurusan bagasi yang pemilahannya secara otomatis dan mensedikitkan resiko terjadi pencurian bagasi di saat perjalanan dari check-in sampai ke pesawat," kata Yudi seraya mengharapkan penggunaan otomatisasi pengurusan bagasi dapat menangani bagasi secara lebih baik agar keamanan dan kenyamanan penumpang dapat terjamin.
Tim kunjungan kerja spesifik Komisi V terdiri dari 3 tim yang masing-masing bertugas meninjau pelayanan ground handling Bandara Internasional Kualanamu-Sumatera Utara, Bandara Internasional Juanda-Jawa Timur, dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Den Pasar.
Rombongan peninjauan ke Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, dipimpin Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana Adia (PKS), Anton Sihombing (Golkar), Salim Fakhry (Golkar), Willem Wandik (Demokrat), dan Bakri (PAN).(iw)/foto:iwan armanias/parle/iw.